Jumat, 19 Mei 2017

DAYA TARIK PELAJAR INDONESIA TERHADAP SBMPTN 2017





 
Muhammad Adam Tripanoto saat diwawancarai di warung

Seleksi Bersama Masuk Peguruan Tinggi Negeri atau disingkat dengan SBMPTN adalah salah satu jalur seleksi nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah setiap tahunnya untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri melalui ujian tertulis. Ujian tertulis tersebut terdiri dalam bentuk cetak  (Paper Based Testing) dan menggunakan komputer (Computer Based Testing) yang mulai dilaksanakan pada Selasa (16/5/2017). Namun, bagi peserta yang memilih program studi Ilmu Seni atau Keolahragaan diwajibkan untuk ikut ujian keterampilan pada 18 dan 17 Mei 2017. Dalam pelaksanaan SBMPTN, peserta juga harus memenuhi kriteria sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku pada setiap PTN. Tentunya, pelajar Indonesia memiliki beragam motivasi sehingga banyak diantara mereka yang tertarik untuk mendaftar SBMPTN walaupun ada juga yang tidak. Hal tersebut sudah pasti disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu tujuan.
Muhammad Adam Tripanoto, peserta SBMPTN tahun lalu yang kini telah menjadi mahasiswa di Institute Pertanian Bogor mengaku telah belajar selama 2 minggu melalui buku Ujian Nasional hingga pada akhirnya ia berhasil lolos SBMPTN. “Karena saya di jalur SNMPTN tidak diterima lalu saya mengambil jalur SBMPTN,” ungkap dirinya.
 
Fadli, mengenakan kaos lengan pendek, di rumahnya Bekasi Utara, Pondok Ungu Permai
Berbeda dengan Muhammad, seorang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang bernama Angel justru tertarik mengikuti SBMPTN untuk kedua kalinya karena merasa salah jurusan dan ingin membuktikan bahwa SBMPTN itu tidak hanya mengandalkan faktor keberuntungan  saja. Kemudian, menurut peserta lainnya yaitu Fadli, persaingan SBMPTN setiap tahunnya memang sangat ketat sehingga ia melakukan banyak persiapan. “Dengan mendownload soal-soal SBMPTN yang tahun lalu, buat pegangan gua gitu, biar gua bisa ngerjain soalnya,” tutur Fadli.

Dalam hal ini, tidak semua pelajar Indonesia tertarik untuk mendaftar SBMPTN. Ada beberapa diantara mereka yang memiliki pandangan berbeda terkait SBMPTN. Wanda Puspa Utami Putri misalnya, merupakan pelajar lulusan SMK Tuntas Jaka Sampurna mengaku tidak ikut SBMPTN karena ia khawatir jika mendapatkan lokasi ujian yang jauh dari rumahnya dan belum tentu orang tuanya menyetujui. Ia merasa semua kampus itu sama saja baik PTN maupun PTS karena tergantung dari semangat belajar setiap individu. Jadi, ia memilih untuk masuk ke Perguruan Tinggi Swasta dan mencari tahu secara detail tentang informasi kampus tersebut sesuai keinginannya. “Lebih baik udah mempersiapkan diri dulu sebelum masuk kampus enaknya kaya gimana. Kalau emang pengennya di negeri, ya di negeri, kalau yang di swasta, ya swasta,” ungkap ia.

Pelaksanaan SBMPTN memang menimbulkan tanggapan yang beragam dari pelajar Indonesia, ada yang antusias dan ada juga yang tidak berminat. Setiap orang memiliki pilihannya masing-masing karena dilatarbelakangi oleh tujuan hidup yang berbeda. Oleh karena itu, para peserta yang mengikuti SBMPTN diharapkan bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin dan mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan pemerintah agar apa yang diinginkan tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar